Rss

Kamis, 23 Februari 2012

Gokil bro..!! Modif Binter Merzy bergaya Chopper


Dalam berkreasi ia mengandalkan handmade. Mulai dari rangka, bodi, sampai tetek bengek variasi ditempel. Selain itu, ia punya garapan detail yang kuat dan terkonsep.

Hampir semua sisi sampai footstep, standar, dan tuas rem dibentuk lewat taste menawan. "Namanya juga handmade, kami jadi lebih leluasa dalam berkreasi," paparnya.

Untuk rangka dibangun dari pipa scudule 3/4 dim yang dibentuk rapi dan diukur presisi. Sebab, bukan indah semata yang dikejar, tapi bisa dipakai dengan enak. "Jangan sampai secara bentuk enak, tapi ketika dinaiki enggak center hanya gara-gara salah desain," tambah Han-Han.

Marilah me-modifikasi motor supaya nggak dijual dan tambah disayang


Biasanya motor yang sudah di modifikasi ketika di jual second, biaya modifikasi tersebut akan jatuh secara signifikan, bahkan kadangkala kalau modifikasinya termasuk ringan-ringan saja, harga modifikasi tersebut jadi hilang sama sekali. Hanya di tambahkan sebagai added value saja alias nambah-nambahin bacaan spesifikasi.
Malah kalau modifikasinya terlalu bersifat personal jadi membuat motornya jadi sulit untuk dijual. Misalnya motor di airbrush gila-gilaan full body motif tengkorak pecah, calon pembelinya juga harus sreg dengan selera si pemilik sebelumnya. Kalau modifikasi mesin berlebihan, pemilik berikutnya tentu juga jadi mikir kalau ternyata pakainya untuk sehari-hari, masalahnya kalau mesin untuk nurunin barang-barang custom tentu sulit, perlu ke bengkel dan penyetelan lagi.

modifikasi yamaha mio : mio sportbike


Yamaha Mio berubah kelamin, udah begitu tampilan sporty yang paling natural. Itu yang susah dan menjadi nilai lebih buat Antonius Chandra yang memodifikasi skubek berlambang garputala ini. Bayangkan, kerangka sudah dipotong oleh bos Ton’s Chrome itu, namun dimensinya masih mengikuti aslinya.

Diakui oleh Antonius, rangka belakang yang dipotongnya mulai dari pegangan mesin. Sebagai gantinya, dibuat dari pipa bulat sepanjang 60 cm. Perubahan ini, tak lain untuk mendapatkan efek nungging yang menjadi ciri khas motor sport.


Selain buritan nungging, kerangka deltabox yang menjadi ciri khas motor sport tidak diabaikan Antonius. Meski di sini bikinannya bukan sebagai sasis, “Sekadar variasi untuk menahan tangki sekalian sebagai bracket footstep,” tegas Antonius.

Modifikasi setting korek harian satria 150 buat pelajar


Riset ini didedikasikan untuk para pengguna FU yang masih berstatus pelajar. Mengapa? Karena sekarang ini aku sering liat dijalan semakin banyak anak sekolahan menggunakan FU sebagai sarana transportasi ke sekolah, beberapa tampak masih standar, dan beberapa telah di upgrade sedikit, seperti misalnya pasang knalpot free flow tapi tanpa diikuti langkah lain, jadinya hanya suaranya saja yang kenceng tapi larinya kalah dengan motor standar. Atau ada juga yang fokus ke tampilan saja dengan mengganti pelek dengan tipe jari-jari dan memasang ban super tipis (ban khusus drag maksudnya..), ini menurutku juga kurang baik karena klo mesin motor sehat dan bisa kenceng tapi trus gara-gara pake ban tipis jadi ga bisa belok saat digeber kan malah bahaya, Bro….coba banyangin, pas lagi kebut-kebutan ma Supra x (hehehe…) dan FU berhasil melibas dengan mudanya…tapi trus tau-tau nyungsep di tikungan karena traksi buat menikung kurang…kan tengsin jadinya.

Bertolak dari hal-hal tersebut aku mengadakan riset up-grade performa FU yang dapat dicontoh oleh para pelajar pemakai FU…intinya siy up-grade performa tapi dengan biaya terjangkau oleh para pelajar..hehehe…gitu loh maksudnya khusus pelajar tuh!

Dari hasil pengamatanku beberapa bengkel top dalam melakukan modifikasi up-grade terhadap FU selalu mengandalkan penggantian part dengan merek-merek terkenal yang jelas harganya mahal. Menurutku siy semua orang juga bisa ngencengin FU klo duitnya banyak…..tinggal tebus part-part racing yang mahal trus dipasang… jadi deh FU kenceng! Cuman masalahnya bagaimana nasib adik-adik pelajar yang pengen FU-nya juga kenceng tapi uang saku terbatas…hehe..maksudnya belum tentu juga uang sakunya benar-benar terbatas, tapi mereka kan punya pos pengeluaran lainnya juga kaya misalnya biaya nraktir gebetan, biaya merias diri biar cepet laku.. hhe..

Nah, buat adik-adik pelajar penggenjot FU…yang tua-tua juga boleh nyonto ding, berikut adalah tip up-grade yang (sebagian besar) dah dipraktekin langsung di motorku…yang jelas aku jamin dengan melakukan upgrade seperti ini tidak akan membuat TTM kalian terlantar,

Modifikasi pasang Lampu Belakang LED Kawasaki Ninja 250R


Modifikasi memang membuat tampilan motor jadi berbeda dibanding yang lain. Tak hanya depan, bagian belakang juga diubah demi tampang tak sama dengan lainnya.

Tetapi satu hal, faktor keselamatan tak boleh diabaikan. Salah satunya tentang pentingnya lampu belakang pada tunggangan. Sebab, ini satu-satunya pertanda bagi pengendara lain untuk mengetahui gelagat alias arah motor. Jadi, fungsi lampu rem, sein harus tetap ada.

“Padahal, sein asli sudah dilepas karena sepatbor sebagai dudukannya pun sudah diubah,” tukas Leonardo, dari Performa Motor di Jln Kemboja, Tomang, Jakpus. Karena itu perlu lampu pengganti.

Sebagai pengganti, haruslah memberikan fungsi minimal serupa, lebih baik lagi bila peranti baru ini mampu memberikan sinar yang lebih terang dan jelas. Seperti lampu LED yang dipasang pada Kawasaki Ninja 250R ini.

Di pasaran lampu ini dilego dengan harga Rp 950 ribu, bisa bermika jernih maupun versi lebih gelap alias smoked lamp. Di dalamnya terdapat beberapa lampu LED yang berfungsi sebagai lampu rem, maupun lampu sein.

Modifikasi Motor Kawasaki Ninja 250R


- Kurang puas pada tampilan bawaan pabrik membuat tangan Wibowo gatal untuk segera mengubah Kawasaki Ninja 250R miliknya. Pria yang tinggal di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, yang sangat menggandrungi hobi balap ini otomatis memengaruhi acuan gaya modifikasinya.

"Sebenarnya saya suka motor dengan tampilan besar dan gagah serta menampilkan corak yang sporty. Kira-kira seperti gaya motor balap MotoGP atau Superbike," papar Bowo, panggilan akrabnya. Meski demikian, ia tak langsung menjiplak murni tampilan motor balap yang ada, melainkan menciptakan sendiri sesuai imajinasi kesukaannya.

Aldi dipercaya mengaplikasikan cutting sticker di motornya sesuai dengan keinginan. Logo Givi pada fairing bukan karena disponsori produsen boks sepeda motor di Indonesia itu, melainkan kesenangannya pada produk-produk penunjang lain dari produk asal Italia.

Untuk menghadirkan kesan kokoh, komponen bawaan pabrik tak semerta-merta langsung diganti dan hanya dilakukan pada sektor kaki. Seperti velg standar ditukar ukuran lebih besar menggunakan produk V-Rosi dengan lebar 3 inci depan dan 4,5 inci belakang. Sementara lebar karet bundar disesuaikan dengan ukuran arm belakang agar tak mentok di sisi bagian dalamnya.

Beberapa aksesori pendukung ikut menghias tampilan seperti tutup tabung sokbreker depan DBS, spakbor depan ZX600, lampu HID, windshield, undertail, underclow, dan pijakan kaki NUI. Agar lebih sporty, sektor pengendali ikut dimodifikasi seperti stang clip-on serta jalu merek KTC, stabilizer stang, dan segitiga NUI.

Sistem pengereman juga turut disempurnakan agar lebih pakem dengan master rem depan Brembo dan selang rem depan-belakang TDR. Sementara kopling menggunakan sistem hidrolik KTC agar lebih empuk dan responsif saat ganti gigi.

MODIFIKASI MIO :Khas Ikan Lohan Menjelma di Yamaha Mio



Maksud hati Yohanes ingin mengubah Yamaha Mio miliknya bergaya Yamaha R6. Itu lho, moge sport. Namun setelah digarap, skubek keluaran 2005 itu malah mirip dengan ikan Lohan. Selain pemilihan warna yang unik, pada sekujur bodi bebek itu banyak jenongnya seperti pada ikan hias dari China itu.

Dengan dimensi imut dan menerapkan sasis underbone, cukup sulit untuk menyulap Mio menjadi motor laki. Ditambah model sokbreker tunggal ukuran pendek penunjang kaki belakang.

Punggawa rumah modifikasi X-16, Johanes tak kehilangan akal. Kebetulan modif yang diinginkannya tidak merombak total. Artinya, ia masih mempertahankan ciri khas Mio, di antaranya dek tengah, penutup tulang bawah. Trus, khas motor sport berfairing diakali dengan merombak di sektor penutup kaki bagian depan (tebeng), sayap hingga buritan.


“Semuanya dibikinj ulang pakai fiber dan bukan body kit, lho. Supaya cover depan yang lebih menjorok ke depan menyerupai fairing, terutama moncongnya,” papar Johanes. Pada pelindung kaki (tebeng) oleh Johanes ditambah ornamen foglamp sebagai pengganti lampu utama.

Termasuk penutup sisi samping yang menyatu hingga buritan diganti dengan bahan fiber. Sampai-sampai pelapis jok, juga diadopsi dengan serat kaca. Wu..uuaaala, jadi licin, dong.


Yang bikin Mio ini mendekati motor sport R6 tampak pada setang yang menganut model jepit dari Yamaha X1, berikut spidometer digital Koso RX1 di balik windshield. Termasuk juga knalpot kolong.

Ada satu modifikasi yang unik dilakukan Johanes. Pasang ban lebar ring 16 inci dengan rem cakram di dalam rumah CVT. “Tekniknya, pelek mobil dari material babet disambung ke tromol asli Mio denngan kembang pelek desain sendiri,” bocor Johanes.

Soal cakram di rumah CVT, dijelaskannya kalau piringan diikat sejajar mangkuk kopling sentrifugal. Semengtara kaliper dibaut pada rumah CVT bagian atas. Tepatnya, di bekas lubang hawa CVT. Diakuinya,